Selasa, 16 Februari 2010

instruksi kerja alat oven laboratorium

OVEN

Pendahuluan
Oven adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk memanaskan ataupun mengeringkan. Biasanya digunakan untuk mengeringkan peralatan gelas laboratorium, zat-zat kimia maupun pelarut organik. Dapat pula digunakan untuk mengukur kadar air. Suhu oven lebih rendah dibandingkan dengan suhu tanur yaitu berkisar antara 105ºC. Tidak semua alat gelas dapat dikeringkan didalam oven, hanya alat gelas dengan spesifikasi tertentu saja yang dapat dikeringkan, yaitu alat gelas dengan ketelitian rendah. Sedangkan untuk alat gelas dengan ketelitian tinggi tidak dapat dikeringkan dengan oven. Apabila alat gelas dengan ketelitian tinggi tersebut dimasukkan ke dalam oven, maka alat gelas tersebut akan memuai dan berakibat ketelitiannya tidak lagi teliti. Biasanya digunakan desikator untuk mengeringkannya.
Spesifikasi oven yang digunakan ialah :
Merek : YENACO
Tipe : YNC – OV – 30L
GLASS WINDOW WITH BLOWING FAN

Cara penggunaan
Penggunaan oven tersebut relatif mudah. Namun sebelumnya perlu diketahui fungsi dari beberapa tombol yang terdapat pada oven tersebut. Tombol POWER adalah tombol yang digunakan untuk menghidupkan ataupun mematikan oven. Selain itu terdapat tombol untuk menyalakan atau mematiakn kipas. Knop berwarna biru berfungsi untuk menaik turunkan kecepatan putaran kipas. Pada bagian depan oven terdapat 2 layar yang menunjukkan suhu. Layar PV menunjukkan suhu alat sedangkan layar SV menunjukkan suhu yang diinginkan. Tombol SET, UP (panah keatas) dan DOWN (panah kebawah) digunakan untuk mensetting suhu yang diinginkan. Dapat pula untuk mensetting waktu.
Dalam penggunaan oven, setelah pintu oven dibuka, alat yang ingin dikeringkan dimasukkan kedalam oven dan pintu ditutup kembali. Setelah itu, tombol POWER ditekan, kipas dinyalakan dan kecepatan kipas juga diatur. Kemudian set suhu dengan menekan tombol SET. Layar SV akan menunjukkan suhu yang diinginkan. Tunggu hingga layar PV menunjukkan suhu yang hampir sama dengan layar SV. Lalu oven dimatikan dengan menekan tombol POWER. Alat dikeluarkan dari dalam oven.

Perawatan
Oven yang baik adalah oven yang selalu dirawat. Sebelum oven digunakan bersihkan semua aksesori dan rak tatakan. Selalu pastikan steker oven sudah dicabut dan oven sudah dingin sebelum dibersihkan. Buka pintu oven dan bagian dalam dibersihkan dengan lap lembut dalam air panas atau detergen. Zat abarsif jangan digunakan untuk membersihkan oven. Jangan mengelap elemen pemanas. Bagian luar dapat dibersihkan dengan lap basah.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, tidak diperbolehkan menggunakan alat gelas untuk dimasukkan kedalam oven. Jagalah agar selalu ada jarak minimal 1” antara bagian atas dan bagian elemen pemanas. Jangan sekali-sekali menggunakan oven dalam keadaan pintu terbuka. Hindari seringnya membuka pintu oven saat sedang digunakan, hal ini menimbulkan panas dalam oven berkurang. Selalu gunakan gegep untuk mengambil peralatan dari dalam oven. Hentikan pemakaian oven bila terlihat asap pada kabel listrik. Segera cabut steker dari stopkontak.

instruksi kerja alat GC 2010 Shimadzu

5. GC 2010
Merek : SHIMADZU
Model : GC-2010
Fungsi GC : Untuk memisahkan sample yang bersifat volatile (menguap) sehingga tahan pada suhu tinggi (30-350ºC).
 Sample yang digunakan berupa cairan, bila padatan harus dipreparasi terlebih dahulu.
 Gas yang digunakan yaitu hydrogen dan helium, dikontrol oleh computer.
 GC memiliki detector, sample yang dimasukkan ke detector dengan injection unit.
 Semakin banyak sample semakin banyak ionnya.
 Detector yang digunakan adalah FID (Flame Ionization Detector)
Spesifikasi
Software : GC-Solution

Detector
Temperature range : 400ºC
Temperature setting : 1ºC steps
No.of unit installed simultaneously : upto4unit(restricted depending on)
Detector type : FID

FID
System : dual flow rate differential system
Temp. range : 400ºC max
Dynamic range : 105
Minimum detected quantity : 3pg C/s (dodecane)
Nozzle : guartz glass standard for packed
option for capillary

Prosedur pengoperasian GC-2010
a. Hubungkan kabel power ke sumber listrik. Hidupkan stabilizer dan UPS.
b. Siapkan kebutuhan analisis (baku, sample, dll)
c. Pasang kolom sesuai dengan detector yang akan digunakan ( FID atau TCD)
d. Buka aliran tabung helium.
e. Untuk penggunaan FID, buka H2 dan hidupkan kompresor udara.
f. Hidupkan GC-2010, PC, dan printer.
g. Pada menu windows klik GC Real Time Analysis 1.
h. Tentukan detector yang akan digunakan dan klik set untuk menyimpan setting yang telah dibuat.
i. Isi parameter yang diinginkan (Suhu, injector, tekanan gas pembawa, laju aliran gas pembawa, dll).
j. Klik save untuk menyimpan. Klik untuk mengirim parameter yang telah diset ke GC.
k. Tunggu hingga baseline cukup lurus, setelah lurus analisis bisa dilakukan.

instruksi kerja alat HPLC Shimadzu

4. HPLC
Merek : SHIMADZU
a. Hubungkan sumber ke arus listrik.
b. Siapkan kebutuhan analisis (larutan fase gerak, larutan baku, larutan sample, alat-alat gelas,dll). Lakukan sonikasi larutan fase gerak dan sample.
c. Celupkan suction filter selang A,B,C dan D kebotol larutan masing-masing fase gerak.
d. Pastikan kolom telah terpasang.
e. Hidupkan SPD-20A.
f. Hidupkan LC-20AD.
g. Hidupkan PC dan printer.
h. Pada menu utama windows pilih program LC Solution
i. Pada menu Real Time Analysis klik new untuk membuat metode baru.
j. Atur parameter instrument dengan mengklik instrument parameters.
k. Isi parameter-parameter instrument (laju alir, komposisi fase gerak, panjang gelombang analisis dan waktu analisis).
l. Klik save untuk menyimpan, klik download untuk mengirim parameter ke HPLC.
m. Aktifkan instrument dengan mengklik ON/OFF.
n. Tunggu hingga 15 menit.
o. Perhatikan baseline apakah sudah cukup lurus.
p. Klik close. Analisis bisa segera dilakukan.

instruksi kerja alat pH meter

3. Ph-Meter
Kalibrasi dan pengukuran pH-Meter
a. Siapkan larutan buffer Ph 4.0 , 7.0 , dan 10.0
b. Nyalakan ph meter dengan menggeser tombol yang berada di bagian atas alat dan alat akan hidup dan memunculkan nilai ph pada layer.
c. Cuci elektroda dengan aquades kemudian keringkan dengan tisu.
d. Siapkan buffer ph 7.0 kemudian celupkan elektroda tersebut maka ph meter akan mengukur buffer dan hasilnya akan tertera pada layer. Jika ph yang terukur tidak menunjukkan ph 7.0. maka atur phnya sampai nilainya menjadi 7.0 dengan cara menekan lubang dibagian belakan dengan obeng yang telah disediakan.
e. Keluarkan elektroda dari buffer 7.0 kemudian cuci dengan aquades dan keringkan dengan tisu.
f. Lakukan hal yang sama dengan buffer ph 4.0
g. Ph meter siap digunakan
h. Celupkan elektroda pada larutan contoh yang akan diukur phnya. Catat nilai ph yang tertera dilayar.
i. Keluarkan elektroda dari larutan contoh kemudian cuci dengan aquades dan keringkan dengan tisu.
j. Apabila telah selesai cuci elektroda sampai bersih kemudian rendam dalam larutan KCl.

instruksi kerja alat neraca analitik

2. Neraca Analitik
a. Hubungkan neraca analitik dengan sumber arus
b. Siapkan bahan yang akan ditimbang dan juga alat untuk menimbangnya yaitu kaca arloji.
c. Normalkan neraca dengan menekan tombol O. Sampai dilayar akan tertera tulisan 0000. Neraca siap digunakan.
d. Buka pintu neraca, masukkan kaca arloji. Timbang, lalu normalkan lagi neracanya dengan menekan tombol O.
e. Masukkan sedikit demi sedikit bahan yang akan ditimbang. Timbang bahan tersebut sampai batas yang diinginkan.
f. Tutup pintu neraca, tunggu hingga hasil yang tertera pada layer menunjukkan angka perhitungan yang akurat tidak berubah lagi. Lalu catat hasil penimbangan.
g. Buka pintu neraca, keluarkan kaca arloji beserta hasil timbangannya.
h. Tutup kembali pintu neraca. Normalkan kembali neraca dengan menekan tombol O.

instruksi kerja alat spektrofotometer UV-VIS HITACHI U-2810

1. Spektrofotometer UV-VIS
Merek : HITACHI U-2810
Model : 122-000
No : 1819-011
a. Hubungkan Spektrofotometer, computer, dan printer ke sumber arus
b. Nyalakan computer dan printer terlebih dahulu, setelah itu nyalakan spektrofotometer dengan menekan tombol ON OFF pada main spektrofotometer.
c. Klik tombol start, pilih program Hitachi Aplication “UV SOLUTION 2.1”
d. Tampilan program akan muncul dan memberitahukan bahwa proses INISIALISASI sedang berlangsung, tunggu hingga proses selesai ditandai dengan munculnya warna hijau dan tertulis status ready.
e. Biarkan selama 15 menit untuk pemanasan, setelah itu spektrofotometer siap digunakan.
f. Atur panjang gelombangnya.
g. Setelah itu spektrofotometer siap digunakan untuk pengukuran serapan sample pada panjang gelombang tertentu.
h. Setelah selesai bekerja, kuvet dikeluarkan dan dibersihkan dari pelarutnya kemudian dikeringkan. Spektrofotometer dimatikan dengan mengklik tanda silang pada bagian kanan atas kemudian pilih cole the lamps and cole the windows kemudian tekan tombol ON OFF pada main unit spektrofotometer.

kimia anorganik asam, basa, dan garam

KIMIA ANORGANIK

Kimia anorganik adalah cabang kimia yang mempelajari sifat dan reaksi senyawa anorganik. Ini mencakup semua senyawa kimia kecuali yang berupa rantai atau cincin atom-atom karbon yang disebut senyawa organik dan dipelajari dalam kimia organik. Perbedaan antara kedua bidang ilmu ini tidak mutlak dan banyak tumpang tindih, khususnya dalam bidang kimia organologam. Senyawa anorganik dibagi lagi dalam beberapa pokok bahasan yaitu asam, basa, dan garam.

ASAM
Asam (yang sering diwakili dengan rumus umum HA) secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa) atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat dan asam sulfat. Asam Arrhenius dapat dirumuskan sebagai HxZ.
Sifat-sifat asam secara umum adalah berasa masam ketika dilarutkan dalam air, asam terasa menyengat bila disentuh terutama asam kuat, asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu korosif terhadap logam,asam dapat pula menghantarkan listrik, walupun tidak selalu ionic, merupakan elektrolit.
Asam memiliki berbagai kegunaan. Asam sering digunakan untuk menghilangkan karat dari logam dalam proses yang disebut “pengawetasaman” (pikling). Asam dapat digunakan sebagai elektrolit di dalam baterai sel basah, seperti asam sulfat yang digunakan dalam baterai mobil. Pada tubuh manusia dan berbagai hewan, asam klorida merupakan bagian dari asam lambung yang disekresikan didalam lambung untuk membantu memecah protein dan polisakarida maupun mengubah proenzim pepsinigen yang inaktif menjadi enzim pepsin. Asam juga digunakan sebagai katalis, misalnya asam sulfat sangat banyak digunakan dalam proses alkilasi pada pembuatan bensin.

BASA
Basa menurut Arrhenius adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air menghasilkan ion hidroksida (OH-). Jadi, pembawa sifat basa adalah ion OH-. Basa Arrhenius merupakan hidroksida logam, dapat dirumuskan sebagai M(OH)x. Sifat basa secara umum adalah mempunyai rasa sedikit pahit dan bersifat kausatik. Larutan basa bersifat korosif terhadap kulit.

GARAM
Apabila suatu larutan asam dengan larutan basa dicampurkan dalam suatu bejana, maka ion H+ (dari asam) akan bereaksi dengan ion OH- (dari basa) membentuk air.
H+ + OH-  H2O

Reaksi antara asam dengan basa disebut reaksi penetralan (netralisasi). Hal ini dikarenakan, selain menghasilkan air, hasil reaksi antara asam dengan basa adalah suatu zat yang bersifat netral, yaitu zat yang tidak bersifat asam maupun basa. Zat netral yang dimaksudkan disini adalah garam, maka reaksi ini juga dikenal dengan istilah penggaraman dan dapat dituliskan sebagai berikut.

asam + basa  garam + air

Contoh sederhan dari reaksi penggaraman adalah reaksi antara asam klorida (HCl) dengan natrium hidroksida (NaOH), yang akan membentuk garam natrium klorida (NaCl) dan air (H2O).
Pada dasarnya reaksi penggaraman (netralisasi) sangat berguna dalam kehidupan manusia. Reaksi netralisasi tidak hanya terbatas pada pembantukan garam dan air. Dalam kehidupan sehari-hari banyak dijumpai prinsip atau reaksi netralisasi, termasuk dalam bidang kesehatan dan pertanian.

Contoh :
Bersifat asam Bersifat basa
Asam klorida encer dalam lambung yang berlebih dapat menyebabkan gangguan pencernaan (penyakit maag) Digunakan obat yang mengandung basa magnesium hidroksida atau alumunium hidroksida yang dapat menetralisir kelebihan asam lambung
Sengatan lebah dapat mengakibatkan iritasi pada kulit Digunakan baking soda (natrium bikarbonat) untuk mengurangi iritasi kulit akibat sengatan lebah
Mulut kita mengandung zat yang dapat merusak gigi dan menimbulkan bau mulut Digunakan pasta gigi sebagai penetral

Sifat-sifat larutan garam bergantung pada kekuatan reaktif asam-basa penyusunnya.
Garam dari asam kuat dan basa kuat bersifat netral
Garam dari asam kuat dan basa lemah bersifat asam
Garam asam lemah dan basa kuat bersifat basa
Garam dari asam lemah dan basa lemah bergantung pada harga tetapan ionisai asam dan ionisasi basanya (Ka dan Kb)
Ka > Kb : bersifat asam
Ka < Kb : bersifat basa
Ka = Kb : bersifat netral