Selasa, 16 Februari 2010

kimia anorganik asam, basa, dan garam

KIMIA ANORGANIK

Kimia anorganik adalah cabang kimia yang mempelajari sifat dan reaksi senyawa anorganik. Ini mencakup semua senyawa kimia kecuali yang berupa rantai atau cincin atom-atom karbon yang disebut senyawa organik dan dipelajari dalam kimia organik. Perbedaan antara kedua bidang ilmu ini tidak mutlak dan banyak tumpang tindih, khususnya dalam bidang kimia organologam. Senyawa anorganik dibagi lagi dalam beberapa pokok bahasan yaitu asam, basa, dan garam.

ASAM
Asam (yang sering diwakili dengan rumus umum HA) secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa) atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat dan asam sulfat. Asam Arrhenius dapat dirumuskan sebagai HxZ.
Sifat-sifat asam secara umum adalah berasa masam ketika dilarutkan dalam air, asam terasa menyengat bila disentuh terutama asam kuat, asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu korosif terhadap logam,asam dapat pula menghantarkan listrik, walupun tidak selalu ionic, merupakan elektrolit.
Asam memiliki berbagai kegunaan. Asam sering digunakan untuk menghilangkan karat dari logam dalam proses yang disebut “pengawetasaman” (pikling). Asam dapat digunakan sebagai elektrolit di dalam baterai sel basah, seperti asam sulfat yang digunakan dalam baterai mobil. Pada tubuh manusia dan berbagai hewan, asam klorida merupakan bagian dari asam lambung yang disekresikan didalam lambung untuk membantu memecah protein dan polisakarida maupun mengubah proenzim pepsinigen yang inaktif menjadi enzim pepsin. Asam juga digunakan sebagai katalis, misalnya asam sulfat sangat banyak digunakan dalam proses alkilasi pada pembuatan bensin.

BASA
Basa menurut Arrhenius adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air menghasilkan ion hidroksida (OH-). Jadi, pembawa sifat basa adalah ion OH-. Basa Arrhenius merupakan hidroksida logam, dapat dirumuskan sebagai M(OH)x. Sifat basa secara umum adalah mempunyai rasa sedikit pahit dan bersifat kausatik. Larutan basa bersifat korosif terhadap kulit.

GARAM
Apabila suatu larutan asam dengan larutan basa dicampurkan dalam suatu bejana, maka ion H+ (dari asam) akan bereaksi dengan ion OH- (dari basa) membentuk air.
H+ + OH-  H2O

Reaksi antara asam dengan basa disebut reaksi penetralan (netralisasi). Hal ini dikarenakan, selain menghasilkan air, hasil reaksi antara asam dengan basa adalah suatu zat yang bersifat netral, yaitu zat yang tidak bersifat asam maupun basa. Zat netral yang dimaksudkan disini adalah garam, maka reaksi ini juga dikenal dengan istilah penggaraman dan dapat dituliskan sebagai berikut.

asam + basa  garam + air

Contoh sederhan dari reaksi penggaraman adalah reaksi antara asam klorida (HCl) dengan natrium hidroksida (NaOH), yang akan membentuk garam natrium klorida (NaCl) dan air (H2O).
Pada dasarnya reaksi penggaraman (netralisasi) sangat berguna dalam kehidupan manusia. Reaksi netralisasi tidak hanya terbatas pada pembantukan garam dan air. Dalam kehidupan sehari-hari banyak dijumpai prinsip atau reaksi netralisasi, termasuk dalam bidang kesehatan dan pertanian.

Contoh :
Bersifat asam Bersifat basa
Asam klorida encer dalam lambung yang berlebih dapat menyebabkan gangguan pencernaan (penyakit maag) Digunakan obat yang mengandung basa magnesium hidroksida atau alumunium hidroksida yang dapat menetralisir kelebihan asam lambung
Sengatan lebah dapat mengakibatkan iritasi pada kulit Digunakan baking soda (natrium bikarbonat) untuk mengurangi iritasi kulit akibat sengatan lebah
Mulut kita mengandung zat yang dapat merusak gigi dan menimbulkan bau mulut Digunakan pasta gigi sebagai penetral

Sifat-sifat larutan garam bergantung pada kekuatan reaktif asam-basa penyusunnya.
Garam dari asam kuat dan basa kuat bersifat netral
Garam dari asam kuat dan basa lemah bersifat asam
Garam asam lemah dan basa kuat bersifat basa
Garam dari asam lemah dan basa lemah bergantung pada harga tetapan ionisai asam dan ionisasi basanya (Ka dan Kb)
Ka > Kb : bersifat asam
Ka < Kb : bersifat basa
Ka = Kb : bersifat netral

Tidak ada komentar:

Posting Komentar